Tuesday, 28 August 2012

Salah satu alasanku kenapa tidak mau kuliah di luar seperti yang dimau kakak sama bapakku. Dulu berusaha teruska bisa lulus di tempat kuliah yg baik di Indonesia. Dan Alhamdulillah dapat sesuai dengan harapanku, juga harapan keluargaku.
Apa alasanku itu? Ialah karena menurut pandanganku, orang yg terlalu tinggi sekolahnya, bergaul dengan budaya mancanegara yg cenderung bebas dan 'kurang sopan' jika dibandingkan dengan Indonesia, banyak membawa pengaruh buruk untuk kepribadian seseorang. Saya tidak bilang semua orang begitu, hanya saja peluangnya untuk menjadi demikian lebih besar ketimbang kalau kita kuliah di lingkungan orang-orang yang budaya, moral, dan sikapnya sesuai dengan kita pada umumnya.
Apalagi mengingat usia memasuki kuliah itu pada umumnya 17-19 tahun, cenderung seseorang belum stabil dan masih mudah terpengaruh. Sedari dulu saya selalu membatasi pergaulan, bukan karena disuruh orang tua, ini kemauan saya sendiri. Karena saya menghindar dari sesuatu yang tidak saya inginkan. Mungkin saja saya bisa bilang 'saya bisa kontrol diri, dsb'. Tapi apa seyakin itu? Pengaruh itu datang tanpa disadari, pelan namun pasti. Kau akan sadar ketika pengaruh buruk itu menjadi masalah yang krusial. Karena itu juga, sewaktu SMP saya cukup 'diasingkan' haha. Tapi saya tidak peduli, saya memang tidak cocok dengan mereka yang berkembang dengan metropolitan. Selama saya masih punya teman-teman yang sepemikiran dengan saya, selama saya merasa benar, dan selama keluarga saya mendukung saya. Kebetulan saya juga anak yang dilarang terlalu banyak keluar rumah.
Memasuki SMA, pergaulan saya tetap demikian, hanya saja lebih berwarna karena saya lebih bertemu dengan orang-orang yang sepemikiran dengan saya. Kami menjalin persahabatan yang menyenangkan, meski jauh dari kesan anak metropolitan. Untuk bersama, kami paling ke rumah salah satu teman untuk memasak bersama, kemudian dimakan rame-rame. Kami bukan orang yang suka ke bioskop, kami hanya membeli CD bajakan film terbaru mengingat kondisi keuangan anak sekolahan yang tidak mau meminta uang lebih ke orang tua. Kadang juga kami mengincar film-film yang bisa disalin ke flashdisk.  Bagi kami kesenangan tidak harus mahal atau mewah. Kesenangan dengan cara itu juga lebih efisien, karena tidak perlu ada banyak uang makan, ataupun kehabisan waktu di jalan.
Dulu, ketika banyak teman sebayaku suka berkeliaran di malam hari bersama teman-teman mereka, saya malah diam menonton televisi di rumah, atau mengerjakan PR, atau membaca novel, atau menulis mengingat saya hobi dengan yang satu itu. Kalaupun saya masih berkeliaran di malam hari, paling-paling karena saya baru pulang kerja kelompok. Itupun juga sampai jam 7. Kalau lewat dari itu Bapak bisa marah. Nantilah sewaktu kelas 3 SMA, saya baru sering di luar karena ikut les bahasa Inggris jam 7 - 8.30 malam. Tapi kadang saya baru sampai rumah jam 10 malam kalau ada tugas yang harus dikerjakan setelah pulang les, seperti singgah mencetak di warnet. Maklum, masa-masa kelas 3 SMA itu begitu sibuk. Saya mencintai kesibukan itu :) Ada kepuasan saat saya bisa menyelesaikan tugas dengan baik hingga suatu saat itu bisa menjadi bekal untuk membahagiakan orang tuaku, terutama Bapak.
Namun ternyata sewaktu mencoba mendaftar di IPB melalui jalur SNMPTN undangan, saya gagal. Itu pukulan hebat bagi saya. Saya bahkan takut untuk tidak kuliah tahun ini, mengingat soal SNMPTN tulis yang begitu rumit. Maka selanjutnya, dibantu oleh keluarga, saya membuat jadwal belajar dan memperbanyak belajar kelompok dengan teman-teman yang benar-benar ingin belajar. Bahkan saya harus bergabung dengan anak sekolah lain (teman dari teman saya). Tidak masalah, yang penting terjalin simbiosis mutualisme. Selain itu, saya juga banyak menggunakan situs-situs belajar online seperti Rumah Belajar, sibejoo.com, YouTube, masuknegeri.com, zinius.net, dan Google pastinya. Selain itu semua, tentunya tidak melupakan hubungan dengan Yang Maha Kuasa.
Tiba saatnya hari pertama SNMPTN, ternyata saya salah trik. Saya terlena dalam pengerjaan soal dan lupa waktu. Dari 75 soal, yang saya jawab hanya 40-an dan ketika waktu habis, saya baru sadar bahwa belum melingkari lembar jawaban selain biodata. Alhasil saya menjawab dengan terburu-buru dan tentunya lembar jawaban tidak sempat kubersihkan.
Hari kedua, masalahnya beda lagi, saya lupa menuliskan kode soal pada bidang Kemampuan IPA. Itu karena lembar jawaban dibagikan jauh awal sebelum pembagian soal. Saya tidak sempat mengecek lembar jawaban sebelum dikumpul karena pengawasnya begitu ketat waktu. Serasa hancur harapan saya. Hanya keajaiban yang bisa merubah. Namun saya tidak berharap banyak pada keajaiban itu.
Flashback pada 4 hari sebelum SNMPTN (seingatku), saya mengikuti ujian masuk STT-PLN. Tempat tesnya begitu jauh, di luar kota tempat tinggal saya. Jadi pada hari H saya harus berangkat sekitar jam 5 subuh. Sampai di sana, saya terus mengingat Mama. Beberapa hari sebelumnya saya sudah sungkem sama Mama, minta restu dan doanya. Kemudian sebelum memasuki ruang tes, saya SMS Mama, minta didoakan. Selanjutnya saya salim dan cium Bapak. Ketika memasuki ruangan, ibu pengawasnya memerhatikan saya, sepertinya dia lihat sikapku ke Bapak tadi. Saya hanya tersenyum padanya. Sembari menunggu pembagian soal, dalam hati terus berdoa agar ditenangkan hatiku. Alhasil Alhamdulillah, pengerjaan soal itu begitu lancar. Hampir semua materi yang saya pelajari masuk di soal. Bahkan yang biasanya saya agak lama berpikir, kali itu malah begitu lancar. Ada beberapa soal yang saya ragukan jawabannya, namun kali itu malah seolah diberi keyakinan untuk menjawab. Saya berpikir, kalau saya menjawabnya, maka ada peluang untuk benar. Kalau tidak, maka tidak ada sama sekali. InsyaaAllah ini petunjuk.
Setelah pengerjaan soal, ibu pengawas memberikan pengarahan dan penerangan selanjutnya. Ibu itu begitu disiplin namun bersahaja. Saya suka melihatnya. Saya jadi merasa ingin sekali menjadi bagian di kampus itu.
Setelah hari itu, kembali berdoa dan berserah diri. Semoga diberi yang terbaik.
Kemudian tibalah saat pengumumannya. Saya pulang ke rumah di petang hari setelah perpisahan dengan teman yang ingin berangkat ke Bogor. Saya masuk rumah dan mengucap salam, kemudian Bapak menjawabnya dengan begitu tenang. Dia bertanya "Darimanaki' nak?" Saya bingung, ada apa sampai Bapak setenang itu. Saya pun menemuinya yang sudah duduk di ruang tamu bersama Kakak. Lalu saya tanya hasil pengumumannya. Kakak bilang saya tidak lulus. Seakan tak percaya. Jadi saya buka web STT-PLN, tapi koneksi lambat. Mungkin karena banyak yang mengakses. Saya cari di Google, ternyata nama saya memang tidak tertera. Kecewa bukan main. Tapi saya perhatikan lagi kepala suratnya, ternyata itu pengumuman tahun lalu. Secepatnya saya cari pengumuman tahun ini dan mendapati namaku tercantum! Alhamdulillah seketika saya sujud syukur dan terharu. Selanjutnya saya mengambil wudhu dan sholat. Allah Akbar!
Lama-lama Kakak sering akses tentang STT-PLN, ternyata pada semester 5 akan diadakan tes untuk rekrutmen langsung kerja di PLN. Apalagi PLN menang sedang gencar mencari pegawai baru. Subhanallah.. Saya merasakan kekuasaanNya, saya merasa Dia telah memberikan yang terbaik untuk saya.
Insyaa Allah, 2 hari lagi saya akan berangkat ke Jakarta Barat, kemudian mengikuti orientasi. Inilah dunia yang saya impikan. Dimana saya bisa kuliah di Indonesia, di tempat yang baik, juga membahagiakan orang-orang yang sudah mendukung.
Selalunya saya akan mengontrol diri. Di kampus juga setiap semesternya akan dikontrol IPK untuk diperhitungkan saat perekrutmen nanti.

Terima kasih sudah membaca tulisan ini :)

Published with Blogger-droid v2.0.6

Sunday, 5 August 2012

Utada Hikaru - First Love (English & Japan)


First Love - Utada Hikaru
 
Ini lagu sudah lama skalimi. Tapi tetapji kusuka. Dan sekarang baru kuperhatikan liriknya baik2. Ternyata maknanya tentang orang yang tetap setia dan sayang sama first lovenya biarpun sudah lama sekali berlalu. Mungkin bakal lebih mudah dimaknai kalau dalam versi bahasa Inggrisnya:

Once in a while
You are in my mind
I think about the days that we had
And i dream that these would all come back to me
If only you knew every moment in time
Nothing goes on in my heart
Just like your memories
How I want here to be with you
Once more

You will always gonna be the one
And you should know
How I wish I could have never let you go
Come into my life again
Oh, don't say no
You will always gonna be the one in my life
So true, I believe i can never find
Somebody like you
my first love

Once in awhile
Your are in my dreams
I can feel the warmth of your embrace
And I pray that it will all come back to me
If only you knew every moment in time
Nothing goes on in my heart
Just like your memories
And how I want here to be with you
Once more
yah yah yah

You will always be inside my heart
And you should know
How I wish I could have never let you go
Come into my life again
Please don't say no
Now and forever you are still the one
In my heart
So true, I believe I could never find
Somebody like you
My first love
oh oh

You will always gonna be the one
And you should know
How I wish I could have never let you go
Come into my life again
Oh, don't say no
You will always gonna be the one
So true, I believe I could never find
Now and forever

Wednesday, 1 August 2012

It's Rainy


I find the footsteps
Then it coming again on me
When you said that Im your first and hope for the last,
It's like dreaming.
I fly on the sky with your hug
I don't have word to say to you
I just gazed you with all my sincere dear
Do you remember?

It's rainy
And I lost you
Actually not really lost you
Sometimes you come and hug me more
Then you do it too with yours, I think

Everytime I thinking about you
How to be life with you
How I will be the best for your future
Althought I known that you were gone
You're not mine anymore

I don't know why I too believe that you care me
I just feel it by your touch, your eyes.
But you had said the reverse.
Must I hold out?
I stay, will finding our footstep.

Will finding our footstep.
Will finding out footstep.
I can lost you now but I will never lost my hopeness.


Rini Hardiyanti ft. Asta Juliarman Hatta