Wednesday, 12 December 2012

..Pendamping Untukmu..

Assalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh..

Sore ini, saya akan melanjutkan postingan sebelumnya, dimana masih ada yang mengganjal di hati saya, yakni mengenai bagaimana memilih seorang pendamping atau pasangan.

Ketika SMA, saya pernah membaca sebuah buku (saya lupa judulnya), dimana di dalamnya terdapat petunjuk bahwa :
1. Untuk laki-laki, jika ingin memilih seorang wanita, lihatlah dari sikapnya kepada ibu-bapaknya, maka seperti itulah sikapnya kelak kepadamu. Dan lihatlah pula sikapnya kepada saudara-saudarinya, maka seperti itulah sikapnya kelak kepada anak-anak kalian.
2. Untuk wanita, jika ingin memilih seorang laki-laki, lihatlah dari sikapnya kepada ibunya, maka seperti itulah sikapnya kelak kepadamu.

Menurut saya juga, tidak seharusnya kita menggalaukan hal-hal seperti 'kenapa saya tidak bisa bersama dia?', 'bagaimana caranya bisa mendapatkan dia?', dan sejenisnya. Karena yang perlu kita lakukan adalah memperbaiki diri, memperbaiki diri, dan memperbaiki diri. Sebagaimana dalam Al Qur'an: 

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)

Bukankah tujuan kita bisa bersama atau lebih umumnya disebut berpacaran dengan seseorang adalah sebagai pengikat kepada seseorang yang dicintai? Bukankah ikatan itu juga tujuannya adalah dengan menjalani hubungan keluarga? Bukankah orang yang kita cintai itulah yang kelak kau inginkan untuk menjadi pendampingmu dalam membangun keluarga? Bukankah kita juga menginginkan keluarga yang diridhoi Allah SWT. dan senantiasa tenang?

Hanya dengan melihat pendamping kita saja, maka Subhanallah, betapa indahnya makhluk ciptaan Allah itu. Keindahan relatif yang dilihat oleh mata hatimu juga. Melihat keindahan pendampingmu melalui senyumannya, melalui cara-caranya memperlakukanmu, melalui caranya memasak untukmu, melalui caranya melindungimu, menasehatimu, bertanggung jawab atas berbagai perkara, maupun caranya bersedih sejenak atas kesedihanmu.

Pendamping yang demikian Insyaa Allah akan kita dapatkan jika ingin bersikap demikian juga. Perbaiki diri, perbaiki hati. Cintailah orang yang mencintai Allah lebih dari cintanya kepadamu, sehingga engkau juga akan ikut  untuk lebih mencintai Allah. Cintailah orang yang mengajakmu untuk mencintai Allah, mengenalmu melalui cara-cara yang Allah berikan, bukanlah cara yang dia paksakan kepadamu.

Cara-cara yang Allah berikan dapat melalui persahabatan kita dengannya, ataupun dengan status pacaran selama itu tidak melenceng. Dia menganggap kita sebagai orang yang perlu dia jaga, dia lindungi, dia ajak untuk mendekat kepada Allah, dan mengajari kita lebih karena cintanya kepada Allah, bukan karena cinta kepada kita saja.

Akan tidak jarang kita mendapati seseorang yang berperilaku begitu baiknya kepada kita. Banyak menasehati, mengajarkan, mengajak untuk dekat dengan Allah, tapi ternyata tujuan utamanya adalah agar kita beribadah karena dia ajak, sehingga dia pun senang. Padahal lebih dari itu, seharusnya dia mengajak kita beribadah adalah agar kita memang beribadah dan mendekat kepada Allah. Berdoa yang banyak. Meskipun pada akhirnya kita akan jauh dari dia, maka itulah jalan Allah dimana ada banyak rahasia di dalamnya. Wallahualam. Maka jika ternjadi demikian, dia yang mencintai Allah lebih dari cintanya kepada kita tidak perlu merasa bersedih. Sebab memang tujuan awalnya adalah agar kita beribadah kepada Allah. Agar kita mencintai Allah lebih dari cinta kita kepadanya.

Tidak perlu menggebu-gebu mendekat kepada seseorang yang kita cintai. Tidak perlu menebar kebaikan yang justru menjadi bumerang kepada kita karena orang yang kita cintai itu lebih mencintai Allah. Perbaikilah diri kita, maka orang yang senantiasa memperbaiki dirinya juga akan datang kepada kita. Dia akan mencintai kita karena kita mencintai Allah.

"Karena jodoh adalah refleksi dari keanggunan perilaku kita." (Sahabat saya, Andi Nurul Ilmi)

Inilah bentuk sepengetahuan saya yang bisa saya sampaikan. InsyaaAllah bermanfaat, menghasilkan ketenangan di hati kita. Apabila ada pertanyaan, InsyaaAllah saya jawab sebisa saya. Syukron :)

Wassalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh...

0 comments:

Post a Comment